1 Oktober 2024

Bogor — Bekerja sama dengan IKPM Gontor Cabang Ponorogo, Divisi Keputrian IKPM Gontor Cabang Bogor mengadakan kegiatan diskusi keputrian dengan tema Bincang Motivasi dan Pembangunan Karakter: Wara’a Rajulin ‘Adziimin, Mar’ah Shalihah, Perempuan sebagai Pendamping Perjuangan, Ahad (14/2/2021).

Diskusi via zoom meeting ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum IKPM Ponorogo, Ketua Umum IKPM Bogor, dan para peserta dari alumni Gontor Putri serta masyarakat umum.

Narasumber dari kegiatan diskusi ini adalah Azhimatul Noor Bashari Diyanti, alumni Gontor Putri tahun 2000 yang sekaligus seorang social activist dan motivator. Kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan kegiatan keputrian IKPM dan memberikan motivasi kepda alumni Gontor Putri

“Kegiatan ini kita laksanakan untuk meningkatkan kegiatan keputrian IKPM agar tidak monoton dan memberikan motivasi kepada alumni Gontor Putri dan para kaum wanita pada umumnya,” ujar Ustadz Hariman Muttaqin selaku Ketua IKPM Ponorogo (14/2/2021).

IKPM Bogor sebagai partner dalam kegiatan ini sangat mengapresiasi kerjasama yang ada. Kerjasama ini merupakan hal baru yang harus disinergikan lebih baik lagi.

“Tentu ini terobosan yang baik dan harus terus disinergikan dengan baik dan menjadi contoh yang baik untuk kami, dan kami menyambut baik kolaborasi kebaikan ini di divisi Keputrian,” tutur Ustadz Asep Rogia sebagai Ketua Umum IKPM Bogor.

Energi yang disalurkan oleh Ustadzah Azhimatul Noor dapat dirasakan oleh seluruh peserta. Terlihat dari bagaimana diskusi berjalan secara hidup dan interaktif. Moto hidup yang luar biasa yang dimiliki oleh narasumber tergambar dalam setiap kisah yang diceritakan olehnya. Menyerahkan seluruh hidupnya untuk tetap menjadi navigator serta sahabat bagi sang suami yang sedang mengabdikan dirinya untuk umat Islam. Meletakkan cita-cita suami yang tinggi di atas cita-citanya.

“Kami ini sahabat dan tim dalam perjalanan hidup. Saya sudah merelakan cita-cita saya untuk cita-cita suami yang tinggi, biar Allah yang akan mengabulkan cita-cita saya melalui suami saya,” ucap editor sekaligus istri dari penulis buku Humanity Journey, Achmad Nuril Mahyudin ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *