Pekanbaru — Adanya Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negeri telah berdampak hampir di semua sektor kehidupan, tidak terkecuali di sektor sosial dan ekonomi masyarakat. Dampak yang paling dirasakan adalah berkurangnya lapangan kerja dan berkurangnya sumber pendapatan keluarga. Pihak yang paling turut merasakan akibat dari penurunan sumber pendapatan tersebut adalah para perempuan atau ibu rumah tangga.
Akibat penurunan sumber ekonomi keluarga, beban kerja perempuan menjadi semakin bertambah. Pekerjaan yang biasanya dapat dilakukan dengan berbayar kini harus di-handle sendiri dirumah, mulai dari urusan dapur, sekolah anak, pekerjaan rumah tangga, sampai mengatur pengeluaran atau belanja keluarga sesuai dengan budget yang ada. Tidak heran jika perempuan lebih rentan mengalami stress menghadapi dampak Pandemi ini.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh salah satu dosen Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Persada Bunda, Imadah Thoyyibah, S.Fil.I, M.Phil, dalam acara Workshop Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang Pekanbaru pada Ahad, (17/1/2021).
Dengan mengambil tema “Pemberdayaan Perempuan Melalui Ekonomi Kreatif”, dosen Ilmu Komunikasi yang merupakan alumni Gontor Putri 1998 ini mengajak perempuan untuk tetap tangguh dan berusaha kreatif menciptakan pundi-pundi sumber ekonomi baru bagi keluarga di tengah Pandemi.
“Situasi Pandemi ini memang membuat gerak kita serba terbatas, tetapi kita harus membangun optimisme dan tetap berfikir positif di tengah keterpurukan,” jelasnya,
“Kita sadar perempuan adalah pondasi perekonomian bangsa, perempuan sangat berperan dalam menjaga ketahanan pangan keluarga. Melalui kesabaran, keuletan, dan ketrampilan dari tangan seorang perempuan in sya Allah keluarga akan tetap survive dalam mengahadapi badai kehidupan apapun. Optimisme itu tidak bisa kita bendung sendiri, tetapi harus kita bagikan kepada kepada sesama perempuan dalam wadah komunikasi seperti Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor,” imbuhnya.
Para peserta yang terdiri dari ibu-ibu dari berbagai profesi dan para mahasiswi terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan workshop ini sampai akhir.
Kegiatan ini turut menghadirkan alumni Gontor Putri 1996, Khairunnisa, seorang handmade entreupreuner yang sangat terampil memberikan tutorial membuat kerajinan tangan berbahan limbah peralatan rumah tangga sehingga bernilai jual.
Ibu enam orang anak ini mengaku senang dapat menyalurkan hobinya menjadi sumber pendapatan baru bagi perekonomian keluarga. Ia berpesan kepada perempuan agar terus menggali potensi dan berkreasi sesuai dengan hobinya meski sibuk dengan kewajiban rumah tangga dan tetap pandai mengatur waktu.
“Saya memulai pekerjaan handmade ini ketika anak-anak sudah tidur atau di waktu pekerjaan rumah sudah terkendali, dan untuk mengurangi kebosanan di rumah anak-anak kadang-kadang saya libatkan sambil mengajarkan mereka aneka kerajinan tangan,” tuturnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat terus diselenggrakan agar para perempuan khususnya para ibu-ibu rumah tangga dapat saling memotivasi dan saling berbagi ilmu tentang strategi menciptakan lapangan kerja dan sumber pendapatan baru di tengah keluarga.
Kegiatan ini sangat diapresiasi oleh pengurus IKPM Gontor Cabang Pekanbaru khususnya bidang keputrian.
“Acara Workshop ini telah membawa spirit dan optimisme baru bahwa kami perempuan pasti bisa mengatasi dampak Pandemi Covid 19 ini,” ujar Rabiahni Syakinah, S.Pd, salah satu panitia acara dari bidang keputrian IKPM Gontor cabang Pekanbaru.
“Kami berharap para perempuan yang terdiri dari alumni Pondok Pesantren Gontor Putri dapat berkiprah lebih di masyarakat menjadi perempuan yang “Sittil Kull” atau serba bisa sesuai dengan harapan guru-guru kami,” pungkasnya.