1 Oktober 2024

Baitul Hidayah

BANDUNG – Tanjakan terjal, jalan berlubang, sempit dan berkelok-kelok menyambut kami ketika mengadakan kunjungan ke Pondok Pesantren Baitul Hidayah, Bukit Panyandaan, Mandala Mekar, Kecamatan Cimenyan, Bandung, jawa Barat. Didirikan di atas tanah wakaf seluas 1,5 hektar, pondok ini terletak di ketinggian 950 meter diatas permukaan laut. Pemandangan indah yang tersaji di segala arah kami memandang, membuat kami terpesona. Sambutan pagar betis oleh santri-santri serta alunan manuk dadali, cublak-cublak suweng dan beberapa lagu daerah lainnya yang berasal dari permainan angklung mendayu-dayu yang dimainkan para santri benar-benar membuat kami lupa akan perjalanan yang cukup melelahkan. Di usianya yang sangat muda (memasuki tahun ke 4), Pondok ini sudah banyak dilirik masyarakat, dilihat dari jumlah santri yang telah mencapai 100 orang lebih, yang berasal dari segala penjuru nusantara, beserta keinginan yang kuat dari berbagai pihak untuk didirikannya asrama khusus wanita.

Pada kesempatan ini, ustadz Akrim Mariyat memberikan pesan dan nasihat dihadapan para santri dan waqif tentang pentingnya menuntut ilmu disertai dengan berbudi tinggi. “Banyak pembunuhan, pencurian, korupsi dan sebagainya itu karena berpengetahuan luas yang tidak dibarengi dengan berbudi tinggi”, paparnya. Acara dilanjutkan dengan shalat Dzuhur di masjid Atiq, dan makan siang bersama.

Kunjungan kami yang sangat singkat itu berakhir dengan do’a sepanjang jalan kami pulang untuk kemajuan pondok ini, dan agama Islam. Dengan tempat yang masih terpelosok, ditambah masyarakat yang awam tentang islam, pondok ini benar-benar laksana mercu suar di atas bukit yang memberikan cahaya petunjuk disekelilingnya, sesuai dengan namanya, Baitul Hidayah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *