1 Oktober 2024

PPIKPM.GONTOR.AC.ID, KAIRO — Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), KH Hasan Abdullah Sahal hadir dalam acara dialog interaktif bertajuk “Penanggulangan Isu Kontemporer dan Silaturrahim Bersama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor” yang diselenggarakan oleh IKPM Cabang Kairo di Aula Shalah Kamil, Kairo (27/2). Turut hadir dalam acara Dekan Fakultas Dirasah Islamiyyah Universitas Al-Azhar, Dr. Gad el-Rab Amin Abdul Majid, dan juga Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Dr. Usman Syihab.

FB_IMG_1520306623267 FB_IMG_1520307152040

Dalam sambutannya, Kiai Hasan bercerita bahwa banyak perwakilan negara yang datang bertanya tentang cara membangun pondok pesantren dengan sistem pendidikan dan kepemimpinan yang kokoh yang bisa mengatur kehidupan santri dengan jumlah besar di dalam pondok. “Kita bisa mendidik empat ribu santri karena bisa mendidik seribu santri. Kita mampu mendidik seribu santri karena bisa mendidik seratus santri. Kita bisa mendidik 40 santri karena 1, 2, 3, 4 santri yang behasil kita didik dengan penuh keikhlasan dan kegigihan. Ini tidak mudah. Dan sebenarnya bukan hanya sistem yang terpenting, namun keterpanggilanlah yang membuat Pondok terus tegak,” tegas Kiai Hasan.

Beliau melanjutkan pemaparannya tentang penjajahan modern yang menjadi tantangan umat saat ini. “Di tengah berkecamuknya perang, para ulama memang kalah secara fisik, tapi tidak secara mental. Justru karena itulah pesantren berdiri. Perseteruan antara pesantren dan penjajahan tak akan usai bahkan akan terus berlanjut. Saat ini, kita bukan memerangi Belanda, tapi melawan antek-antek Belanda,” jelas beliau.

Kiai Hasan melanjutkan, Pondok bisa terus bertahan karena adanya dua hal; kehidupan dan pergerakan. Agar tetap berjalan, maka perlu adanya kemodernan yang dibangun dari kultur dan struktur untuk membawa Pondok terus dapat berdialog dengan perkembangan zaman. “Karena hidup di zaman ini, maka kalian harus tahu laptop, misalnya, agar mengetahui apa yang terjadi sekarang,” jelasnya.

Nasihat demi nasihat dicurahkan oleh Kiai Hasan kepada anak-anaknya yang sudah lama tak berjumpa. Di akhir, Kiai Hasan mengingatkan bahwa apapun yang terjadi di Indonesia, Gontor akan tetap kokoh dan tegak. “Seperti halnya Gontor, apapun yang terjadi di Mesir, Al-Azhar tetap menjadi tonggak utama dan berjaya,” tutup beliau.

Keharmonisan dari pertemuan ini sangatlah terlihat, mulai dari menyanyikan Hymne Oh Pondokku hingga kegembiraan bersama lewat candaan khas beliau saat sedang berpidato. Acara lalu ditutup dengan perfotoan bersama.

Pada hari itu juga (27/2), Kiai Hasan berkesempatan meresmikan Sekretariat Baru IKPM Kairo di Gami’, Hay Asyir, Madinat Nasr. Rumah yang dirancang sekian lama oleh Panitia Pengadaan Sekretariat Permanen (PPSP) IKPM Cabang Kairo sejak tahun 2006 kini telah diresmikan langsung oleh Bapak Pimpinan.

Sumber: ikpmkairo com
Red.: Mujib Abdurrahman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *