1 Oktober 2024

Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Pondok Modern (PP IKPM) Gontor berkunjung ke Banten guna melantik Pengurus Baru IKPM Cabang Banten periode 2022 – 2027. Acara ini bertempat di Pondok Pesantren La Tansa Banten pada tanggal 15 Agustus 2022.

Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Al-Ustadz K. H. Hasan Abdullah Sahal, Ketua Umum PP IKPM Al- Ustadz H. Noor Syahid M.Pd. Hadir pula pada kesempatan ini Pimpinan PP. La Tansa Al-Ustadz Adrian Mafwatihallah Kariem M. A., Ketua FMA Al-Ustadz Bukhori Abdul Somad, Ketua FORBIS Al-Ustadz Sefi Khirijilyaman dan juga al-Ustadz Apoy, salah satu personil Wali Band juga alumni pondok La Tansa, serta para masyayikh dan para alumni PMDG daerah Banten dan sekitarnya.

Pimpinan PP. La Tansa, selaku tuan rumah, Al-Ustadz Adrian menyampaikan bahwasanya Gontor telah menjadi peradaban untuk semua pondok pesantren yang ada di Indonesia ini. Selanjutnya, Al-Ustadz Dr. K. H. Sholeh Rosyad, Ketua Baru IKPM Banten, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk men-charge kembali ingatan alumni-alumni PMDG terutama dari daerah Banten ini terhadap semua nilai-nilai yang ada di Pondok Modern Darussalam Gontor. Lebih dari itu, diadakannya acara ini agar alumni-alumni yang ada di Banten, khususnya, mampu dan aktif dalam berorganisasi sehingga berdampak baik kepada masyarakat. Beliau pun menyampaikan bahwa IKPM Banten memiliki cita-cita yang belum terealisasikan yaitu memiliki sekretariat IKPM, dan kedepannya Insha Allah cita-cita tersebut akan terealisasikan dengan baik dan lancar.

Selaku Ketua Umum PP IKPM Gontor, Al-Ustadz H. Noor Syahid M. Pd., menyampaikan bahwa “IKPM adalah jendela bagi IKPM sendiri maupun untuk masyarakat secara Kaffah. Beliau juga berpesan semoga IKPM Banten dapat berdakwah kepada masyarakat.

Pesan dan nasehat dari Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Al-Ustadz K. H. Hasan Abdullah Sahal adalah akhir dari rentetan sambutan acara ini.Beliau menyampaikan bahwasanya “Islam itu anti penjajah dan penjajahan, modalnya yaitu pendidikan, dan pendidikan inilah yang di sebut pesantren yang mana dari pesantren inilah muncul suatu kekuatan, kekayaan, inisiatif, dan ide-ide yang cemerlang.

Beliau juga berpesan kepada pimpinan atau pengasuh yang hadir ketika itu, bahwa “Kalau mendirikan dan mengelola Pondok bukan untuk Mundzirul Qoum, akan tetapi hanya sekedar MTSN (Makan, Tidur, Shalat, Ngaji), tidak usah mendirikan Pondok sekalian!.”

Beliau juga menegaskan bahwasannya “Identitas atau Jati Diri Manusia merupakan sesuatu yang paling mahal, manusia tidak memiliki identitas sama hal nya seperti binatang “.

Poin terakhir yang beliau sampaikan yaitu “Jangan membenarkan kenyataan, akan tetapi nyatakanlah kebenaran.”

Semua yang hadir pada acara tersebut sangat antusias bahkan Pak Kyai pun sangat semangat ketika memberikan pesan dan nasehat nya dan tidak terasa bahwa beliau menyampaikan pesan dan nasehatnya kurang lebih 2 jam.

Robieth Fadlar Rahman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *