1 Oktober 2024

Kiai Hasan memberikan pengarahan kepada FORBIS IKPM Gontor (Foto: Tribunnews.com)

Oleh: Adifa Nuriz

Seorang pengusaha harus memiliki mental optimis. Optimisme digunakan untuk memulai usaha dan menghadapi segala kemungkinan risiko yang akan terjadi. Mental ini tidak boleh hilang dari diri seorang pebisnis.

Namun tidaklah mudah menciptakan optimisme. Jika anda pengusaha, maka jangan arahkan fikiran anda untuk gagal. Meskipun ada peluang terbuka usaha kita gagal suatu saat atau tidak menunjukkan tanda-tanda berhasil, kita jangan memilih untuk gagal.

Terimalah bahwa kegagalan merupakan sebuah proses yang harus dilalui. Bisa saja ini karena kita belum matang dalam seluruh proses usaha-usaha kita. Dengan kata lain, setiap kita gagal, kita bangkit lagi dari kegagalan tersebut.

Di sini, kita perlu mengevaluasi diri sejauh mana kita sudah melangkah, merencanakan, mempertimbangkan risiko, dan membaca peluang pasar.

Inovasi diperlukan untuk mempertahankan bisnis, melebarkan usaha, dan menambah optimisme bahwa bisnis kita semakin maju.

Melihat kesuksesan orang lain tidaklah tepat, tetapi belajar dari bagaimana orang lain mampu bertahan dari krisis itu lebih bijak. Teruslah berusaha dan tetap optimis melihat peluang dan kesempatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *